Seni pertunjukan merupakan bagian dari elemen penopang budaya universal. Suatu kebudayaan akan terlihat maju dan mampu beradaptasi dengan zaman, salah satunya dilihat dari perkembangan kesenian yang dimiliki. Salah satu cabang seni adalah seni tari. Tari merupakan salah satu cabang seni yang menunjukkan kesatuan dalam menggunakan berbagai indera. Indera tersebut terdiri dari pengelihatan, pendengaran, dan lain-lain. Indera pengelihatan diwakilkan dengan kostum dan gerak, serta kobinasi ruang. Menikmati sajian tari harus benar-benar mampu mengamati penampilan dengan idera pengelihatan. Hal ini dilakukan agar seseorang dapat menangkap pesan yang disampaikan pencipta tari melalui gerak-gerak serta kostum maupun ruang yang disajikan.
Pertunjukan tari tradisional Lampung bisa dikatakan berkembang dan mampu bersaing ditengah bergolaknya tayangan hiburan yang merajai tanah air. Hal ini bisa dilihat dari materi pertunjukan yang senantiasa berupaya mengimbangi zaman. Materi tersebut tidak lepas dari kerja dalam suatu proses kreatif yang diciptakan oleh seluruh pekerja seni yang ada di daerah Lampung. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya kegiatan berkesenian yang dilakukan oleh dua lembaga yaitu Universitas (dalam hal ini Unila) dan Taman Budaya Lampung. Adanya kegiatan yang dimotori oleh kedua lembaga ini seolah, ‘memaksa’ proses kreativitas berjalan meski ditengah suasana pandemi.
Proses kreativitas tersebut memberi warna dalam bentuk-bentuk sajian tari tradisional Lampung. Meskipun sajian tersebut dikemas dengan sedemikian rupa agar dapat dinikmati oleh penonton walaupun secara tidak langsung. Kodisi pandemi ini menunjukkan, bahwa proses kreativitas manusia tetap akan berjalan meskipun dengan paksaan. Walaupun seharusnya unsur ‘paksaan’ tersebut tidak ada, karena proses berkesenian merupakan wujud rasa manusia yang di hadirkan melalui indera. Jika kesadaran ini muncul pada pelaku seni yang ada di daerah Lampung, maka proses kreatif akan berjalan secara alami dengan hasil karya yang sarat akan warna pekerja seni yang ada di daerah Lampung.
Bagaimanakah transformasi pertunjukan tradisional Lampung khususnya tari pada masa pandemi Covid-19? Penjelasan secara lengkap proses pertunjukan dan elemen pendukung pertunjukan, baik sebelum maupun saat pandemi Covid-19 dapat diunduh di sini. (*)
*) Penulis : Dwiyana Habsary, Dosen Pendidikan Tari, FKIP Universitas Lampung